Pendidikan kerens, sebuah konsep yang menarik dan inovatif dalam dunia pendidikan. Konsep ini menekankan pentingnya merangkul kebudayaan dan kearifan lokal dalam proses belajar mengajar. Sebuah pendekatan yang tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa, tetapi juga memperkuat identitas budaya mereka.
Menurut Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, “Pendidikan kerens merupakan upaya untuk memadukan pendidikan formal dengan kearifan lokal, sehingga siswa tidak hanya belajar tentang materi pelajaran, tetapi juga tentang nilai-nilai budaya dan tradisi lokal yang menjadi bagian dari identitas mereka.”
Dalam implementasinya, pendidikan kerens membutuhkan kolaborasi antara pihak sekolah, komunitas lokal, dan para ahli budaya. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Azyumardi Azra, seorang pakar pendidikan, yang menyatakan bahwa “Pendidikan kerens dapat menjadi solusi untuk menjaga keberagaman budaya dan memperkuat rasa kebangsaan di tengah era globalisasi.”
Salah satu contoh nyata dari pendidikan kerens adalah program sekolah adiwiyata, yang memadukan pembelajaran lingkungan hidup dengan nilai-nilai kearifan lokal. Melalui program ini, siswa diajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan memahami nilai-nilai budaya yang ada di sekitar mereka.
Dengan pendekatan pendidikan kerens, diharapkan siswa tidak hanya menjadi cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap budaya dan tradisi lokal mereka. Sehingga, mereka dapat menjadi generasi yang memiliki identitas kuat dan cinta tanah air.
Dalam kesimpulan, pendidikan kerens merupakan langkah positif dalam memperkaya pengalaman belajar siswa melalui penggabungan antara pendidikan formal dengan kearifan lokal. Dengan demikian, pendidikan kerens dapat menjadi salah satu solusi untuk memperkuat jati diri bangsa Indonesia di era globalisasi ini.